KLISE [Part 4]

klise 6

ENDING! ENDING!

******

=Keesokan harinya=

yuri sedang berjalan lemah di antara beberapa pengunjung daerah wisata belanja di daerah Sanur. Yuri berjalan sendiri. Ia meninggalkan ponselnya di cottage. Shooting hari terakhir di Bali telah ia rampungkan. Dan waktu yang tersisa yang ia miliki di Bali dihabiskannya dengan berjalan jalan sendirian. Yuri mengingat-ingat tentang bagaimana Myungsoo dan dirinya bertindak dan canggung satu sama lain selama shooting tadi. ia juga bisa menggambarkan dengan jelas bagaimana ekspresi Nicole yang terlihat seperti semakin tajam setiap melihat dirinya.

Yuri bersumpah ia seperti akan dibunuh oleh tatapan tajam Nicole itu. apalagi sesaat sebelum shooting tadi Nicole kembali mengancamnya. Ia akan membocorkan kontrak itu kepada Media jika Yuri sejengkal saja mendekati Myungsoo. Yuri merasa sesak, lagipula ia sudah berjanji pada dirinya sendiri dan jiyong oppa nya bahwa ia tidak akan mengambil beberapa langkah lebih dekat lagi dengan Myungsoo ataupun Luhan.

Setelah kontrak itu selesai, atau lebih tepatnya ketika Luka di tubuh Myungsoo hilang dan perlahan mulai sembuh, ia berjanji akan meninggalkannya. Tidak ingin ikut campur dengan segala urusan dengan pria itu.

Yuri menghela napasnya. Ia membenarkan letak topi rajutnya, topi itu mampu melindunginya dari sengatan matahari Sanur yang menyengat walaupun jam menunjukkan pukul 3 sore. Beberapa penjaja makanan dan minuman beberapa kali tersenyum pada yuri dan menawarkan barang dagangan mereka. yuri tidak bisa mengerti apa yang mereka katakan padanya. Tapi dengan gerakan tubuh dari para penjaja makanan itu, ia mengetahui bahwa mereka menawarkan barang barang dagangannya pada yuri.

Yuri berhenti pada satu kedai minuman, ia memesan satu minuman segar yang berwarna-warni di sana. ia duduk dan melepaskan topi di tempat  yang telah disediakan pedagang minuman itu. pedagang minuman itu adalah seorang wanita dengan kisaran umur di sekitar Nara. Rambut dan kulit hitam yang dimiliki wanita itu, mengingatkan yuri pada dirinya saat SMA.

Tidak lama, satu gelas minuman dengan buih buih dan nata de coco warna warni disajikan di atas meja. Yuri menundukkan kepala dan mengucapkan terima kasih dalam bahasa inggris pada wanita itu. wanita itu tersenyum dan meninggalkannya sendiri di sana. tidak ada pengunjung lain duduk di sana selain yuri. jadi ia menikmati satu es di depannya sambil kembali memutar memori masa SMA nya.

Yuri menghela napasnya, dan di setiap ia menarik napasnya, kembali teringat memori masa SMA nya di sebuah desa terpencil jauh dari kata mewah dan glamour seperti Seoul. Ia mengingat bagaimana dirinya selalu menjadi pusat perhatian sehingga para wanita di sana iri padanya. Yuri menyukai bagaimana tatapan iri para wanita itu padanya saat itu.

Sulit dipercaya, tapi ia menikmatinya.

Yuri merasakan tenggorokannya tertohok kering ketika tanpa sadar ia menemukan gelasnya telah kosong. Ia sendiri tidak sadar ia bisa meminum air es sebanyak itu. yuri segera beranjak dan meninggalkan kedai itu setelah meninggalkan beberapa mata uang rupiah kepada wanita muda penjaga kedai itu.

Yuri kembali berjalan, menyusuri jalan setapak yang ramai. Ia melihat satu toko yang menjual berbagai macam aksesoris wanita dan ia melihat mickey mouse di etalase utama pada toko itu. yuri adalah penggemar kartun andalan milik walt disney itu, dan ia segera menerobos masuk ke dalam toko itu. untungnya, pemilik toko itu adalah seseorang yang paham bahasa inggris. Dan yuri tidak kesulitan mendapatkan aksesoris serba mickey mouse yang ia inginkan.

Yuri keluar dari toko itu dengan membawa beberapa tas belanjaan berisi merchandise mickey mouse. Ia tersenyum lebar karenanya. Ia bahkan memakai satu gelang mickey mouse di tangannya seperti anak kecil.

“kau tersenyum seperti ini, aku sangat senang sekali”, yuri kaget dengan kedatangan Luhan di depan matanya secara tiba tiba. Seperti yuri, luhan juga membawa barang belanjaannya di tangannya. Namun tidak sebanyak yuri.

Yuri hanya tersenyum.

“dan kau? Sepertinya kau juga sangat senang.. whoa… apa yang kau beli?”

“aku membeli beberapa oleh oleh untuk adikku di Seoul. Dan kau? Mickey mouse?”

“kkk~ aku penyuka mickey

jinjjayo?. Kau bisa sesekali mengobrol dengan myungsoo. Dia juga mengoleksi mickey mouse. Dia menyukai kartun itu”

“Myungsoo menyukai Mickey mouse?”, yuri menahan tawanya. Pria angkuh dengan setelan jas high class, perilaku yang arogan dan menyebalkan, menyukai mickey?

“kau sebaiknya merahasiakan ini. myungsoo akan membunuhku” sahut Luhan. Yuri mengangguk.

“aku tidak akan membocorkan rahasia apapun”

“baiklah. ah yuri, bagaimana kalau kau menemaniku jalan jalan di sekitar sini? Aku merasa bosan jalan jalan sendirian”

“tentu saja” sahut yuri riang.

Pada akhirnya mereka berjalan dan mampir ke setiap toko yang menarik perhatian mereka. luhan memberikan beberapa baju lucu untuk dirinya dan yuri. ia juga membeli beberapa cincin retro yang terbuat dari kayu sebagai oleh-oleh. Yuri mengambil satu jam klasik yang kelihatannya sudah tidak beredar di pasaran di sebuah toko antik di pojok jalanan setapak itu. ia membelinya dengan harga yang lumayan tinggi. Yuri tidak menawar lagi, karena pendapatannya dari shooting selama dua hari di Bali sudah lebih dari cukup untuk kebutuhannya. Yuri menyimpan jam itu dengan sangat hati hati di dalam tas nya. niatnya, ingin ia berikan pada jiyong oppa. Sedangkan nara dan eomma di belikan sebuah kalung manik-manik kayu dengan ukiran kecil di setiap butiran kayu yang dirangkainya. Sangat unik.

Tidak terasa, waktu benar benar berjalan cepat. Pesawat akan berangkat esok pagi. Penerbangan dari Denpasar langsung ke Seoul. Dan yuri harus sudah berada di cottage bersama yang lain tepat pukul 7 malam. Yuri bergegas kembali bersama Luhan ke cottage dengan berjalan kaki.

Mereka melewati gerbang utama dan terus masuk ke dalam lobby. Luhan dan yuri berpisah di persimpangan jalan menuju cottage mereka masing masing.

Yuri menarik napas lega. Ini cukup menyenangkan baginya. Berbelanja  dan bersenda gurau bersama Luhan hari ini. tapi ia tidak merasa berdebar. Ia yakin jika Luhan adalah pria idamannya. Tapi rasanya berbeda. Bersama Luhan kali ini adalah sesuatu yang sangat biasa baginya. Tidak membuat adrenalinnya berpacu kencang. Tidak membuat perutnya kegelian seperti dihinggapi kupu-kupu. Tidak ada perasaan perasaan aneh itu sama sekali.

Yuri mengernyitkan dahinya. Ia kembali membayangkan bagaimana perasaan dia begitu tidak terkendali saat bersama myungsoo. Walaupun yuri sadar itu bukan pengalaman yang menyenangkan, tapi setiap di dekat Myungsoo, setidaknya ada perasaan aneh yang menguasainya. Mendorongnya untuk lebih dekat dengan pria itu. perasaan senang dan sebal di saat yang bersamaan ketika Myungsoo kembali mengerjainya. Yuri, entah kenapa, merasa ia lebih hidup ketika bersama myungsoo.

andwae” sahut yuri pada dirinya sendiri ketika otaknya mulai dipenuhi myungsoo. Hari sudah mulai senja. Ia berjalan pelan meniti dermaga kayu menuju cottagenya di dekat pantai. Yuri masuk ke dalamnya dan menemukan Myung soo masih belum beranjak dari cottage nya.

“kukira cottage mu sudah bisa terbuka”

“memang sudah”

“lalu kenapa kau masih disini”

“aku tidak memiliki tempat. Barang barang ku sudah di angkut oleh manajerku, dan aku merasa bosan sendirian di sana”

“bukankah kau di sini juga sendirian beberapa waktu lalu”

“tidak. Aku mengobrol”

“dengan?”

“Nicole dan Sun Kyu yang kemari”

Seketika bibir yuri membisu. Lidah yuri seperti disengat ratusan lebah sehingga ia tidak sanggup membalas kalimat myungsoo lagi. entah apa yang membuatnya sangat tidak nyaman.

“kemana kau setelah shooting?”, myungsoo melibatkan pandangan matanya pada kegalauan yuri. dilihatnya yuri yang sedang menaruh beberapa tas belanja dan mengambil kopernya di lemari.

“aku berbelanja”

“sendirian?”

“dengan Luhan”

Kali ini myungsoo yang merasakan otaknya membeku. Ia berdehem beberapa kali berharap otaknya kembali bekerja.

Yuri terihat sibuk memasukkan beberapa baju dan belanjaannya dengan asal ke dalam koper. Ia seolah tidak mempedulikan myungsoo yang sedang terdiam di atas sofa sambil memutar mutar remote TV ditangannya.

“yuri, temani aku” sahut myungso kemudian, yuri tidak menghentikan kegiatannya, ia terus bolak balik dan mondar mandir membereskan kopernya.

“kemana?” tanyanya singkat.

“kau akan tahu”, myungsoo berdiri dan menarik tangan yuri. ia membawa yuri keluar dari cottagenya.

“lepaskan aku, aku bisa berjalan sendiri”

Myungsoo seperti tidak melepaskan tangan yuri. ia terus membawa yuri berjalan dengan cepat. Sementara yuri beberapa kali berontak, melepaskan tangannya dari Myungsoo. Walaupun ia tidak ingin secepat itu tangannya dilepaskan.

Beberapa orang di sekitar mereka, dan berpapasan dengan myungsoo dan yuri terlihat antusias. Beberapa bahkan menyadari myungsoo adalah seorang idol dan mengambil foto mereka. tidak jauh dari keramaian itu ada Nicole dan Jiyeon yang berdiri sambil melipat tangan dengan kaget.

“itu yuri eonni. OMO. Myungsoo oppa memegang tangannya. A-apa yang mereka lakukan? bukankah shooting telah selesai?” jiyeon memekik, mencoba menjernihkan otaknya dan matanya dari apa yang dilihatnya. Jiyeon tidak ingin mempercayainya tapi ia telah dengan sendiri melihatnya. Nicole terlihat sangat marah. Ia tidak menjawab pertanyaan jiyeon, ia memilih pergi dari sana dengan kesal.

Luhan baru saja akan mengunci cottage nya ketika melihat orang orang berdiri sambil melihat sesuatu dengan takjub. Ia mendongakkan kepala dan melihat apa yang sedang menjadi pusat perhatian orang orang itu. Luhan bisa melihat dengan jelas bagaimana yuri dan myungsoo berjalan berdua sambil bergenggaman tangan. Luhan juga bisa melihat beberapa kamera yang menangkap gambar mereka. luhan tahu sesuatu yang buruk sedang terjadi jika itu dibiarkan. Ia berlari menerobos keramaian dan menghampiri myungsoo yang semakin menjauh.

Dengan langkah lebar, ia akhirnya sampai di depan myungsoo dan yuri. dan itu menghentikan langkah mereka. Luhan menarik myungsoo dan yuri ke tempat yang lebih sepi, tapi myungsoo menghempaskan genggaman tangan Luhan. Dan itu membuat yuri memekik kaget. Hempasan itu cukup keras sehingga yuri bisa melihat angin kencang berada di sekitar tubuh Luhan dan membuatnya limbung.

“myungsoo-ah, mereka mengambil gambar kita” sahut Luhan berbisik, mencoba tenang. “lepaskan yuri” tambahnya lagi.

Myungsoo menggelengkan kepala dan membawa yuri ke belakang tubuhnya seakan tidak ingin luhan melihatnya.

“myungsoo-ah, kita tidak sedang main-main. Lepaskan yuri”

“kenapa aku harus melepaskannya?”

Myungsoo berteriak dengan kencang, dan itu mengundang rasa penasaran semua orang. Jiyeon memekik melihat Luhan ada di antara mereka. Nicole memandang picik dari jauh. Sedangkan Sun Kyu tidak ada di sana. Luhan menggigit bibirnya. Ia tidak bisa menghancurkan image myungsoo dan Klise karena ini. ia harus berpikir dan mencari cara agar myungsoo bisa melepaskan yuri.

“jawab aku, kenapa aku harus melepaskannya?”, ulang myungsoo. Flash mulai ramai dan temarak di antara mereka. ini membuat yuri tegang sekaligus tidak nyaman. Ia tahu nasibnya akan menjadi buruk setelah ini.

“karena yuri adalah milikku”.

Pernyatan luhan membawa kontroversi yang lebih besar dari apa yang dilakukan Myungsoo. Yuri sendiri merasa kaget namanya di sebut di dalam kalimat meledak ledak itu. tapi yuri bisa merasakan genggaman tangan myungsoo di tangannya sedikit melemah. Yuri dengan sigap melepaskan tangannya dari myungsoo.

Myungsoo mematung. Ia yakin ia baru saja mendengar petir dahsyat di telinganya.

“kau dengar itu, yuri adalah milikku”

Luhan sekali lagi menegaskan kalimatnya. Ia membawa yuri pergi dari myungsoo yang masih mematung. Kamera semakin membabi buta di antara mereka. bahkan beberapa media lokal sudah menyiapkan beberapa laporan tertulis untuk dikirimkan pada stasiun TV. Bodyguard Myungsoo berdatangan dan mengawa myungsoo ke sebuah tempat yang jauh dari sana. ekspresi wajah myungsoo menunjukkan ketidakpastian. Ia hanya menunduk tanpa banyak bicara lagi.

===========================================

YURI POV

Aku tidak tahu apa yang kulakukan god. Aku merasa seperti seorang wanita yang penuh dengan kebohongan. Luhan mengajakku duduk bersamanya di pesawat saat ini. ia tidak membiarkan aku berdekatan dengan Myungsoo. Beberapa saat yang lalu aku memang sangat kaget mendengar pernyataan Luhan. Bukan karena aku senang, tapi aku benar benar hanya kaget. Bagaimana bisa ia mengatakan hal seperti itu di depan umum, terlebih lagi di depan myungsoo. Dan aku yakin media telah mengabadikan semuanya. Aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi padaku setelah aku kembali ke Seoul.

Luhan mengatakan dan menjelaskan semuanya. Dan dia meminta maaf. Alasan ia untuk berkata seperti itu di depan publik adalah demi melindungi image Myungsoo. Ia tidak ingin image myungsoo sebagai namja yang dikagumi banyak wanita menjadi down karena ia menggenggam tanganku. Luhan tidak bermaksud mengakui ku sebagai yeoja yang tidak cocok dengan myungsoo. Tapi luhan hanya tidak ingin baik aku maupun myungsoo mendapatkan impact yang buruk akibat ulah kami tadi. lagipula ini sama seperti yang dikatakan oppa ku, bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan idol akan berdampak buruk bagiku dan keluargaku.

Aku menggigit bibirku ketika Luhan kembali dari toilet dan duduk di sebelahku. Myungsoo tidak ada dalam penerbangan yang sama dengan kami. Sepertinya ia mengambil pesawat di jam keberangkatan lain. Dan luhan tidak menjelaskannya padaku. Akupun juga tidak ingin bertanya.

Setelah beberapa jam, aku dan rombongan tiba di Seoul. Tapi aku tidak bisa langsung pulang ke rumah terkait pemberitaan hangat tentang aku dan klise di televisi. Aku bahkan bisa melihat wajahku di berita berita Online. Sungguh, di masa ini, berita seperti ini cepat sekali menyebar.

Aku melihat telepon genggam ku dan beberapa pesan masuk di sana. aku mematikan ponsel ku selama penerbangan, dan ketika aku menyalakannya semua pesan tiba tiba masuk. Dan semuanya dari nara dan oppa. Isinya tidak lain meminta klarifikasi pemberitaan aku dan myungsoo di media.

Aku mengeluh, aku baru saja datang di kota ini dan membutuhkan ketenangan, dan ini yang kudapat.

Beberapa orang termasuk manajer Klise membuat pertemuan mendadak dengan aku dan Luhan. Seharusnya myungsoo juga ada bersama kami, tapi aku tidak melihat myungsoo di ruangan kecil dengan 6 bangku putih itu.

“apa hubunganmu dengan yuri-shi itu benar, Luhan”, ahjussi itu bertanya pada Luhan. Luhan menggeleng.

“tidak, aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan untuk melindungi Myungsoo”, manajer itu mengangguk angguk tanda mengerti. Kemudian ia melihat tajam ke arahku.

“dan apa hubunganmu dengan Myungsoo? Kudengar kalian terlibat kontrak”, aku hampir memekik pelan. Kontrak? Bagaimana mereka tahu?. Masalah ini benar benar menjadi sangat rumit. Aku memandang Luhan yang ikut kaget karena pembicaraan itu.

“kontrak apa?” sahut Luhan berpura pura tidak mengerti.

“entahlah, media hanya menyebutkan kontrak tanpa isi yang dibeberkan. Tapi apakah itu benar?”, luhan menyenggol kakiku dan membagi kontak mata dengan ku. ia memberi kode agar aku menggelengkan kepalaku.

“a-aku tidak tahu menahu soal kontrak atau apapun” sahutku lemas dan terbata-bata. Tiba tiba pintu terbuka dan aku melihat seorang wanita membawa kertas kertas dan tas kecil hadir di balik pintu. Wanita itu adalah Uee. Dan ia masuk dengan senyuman sarkastik yang paling menyeramkan.

ahjussi, sebaiknya kau lihat ini. beberapa fans menerobos masuk ke dalam ruang Klise setelah pemberitaan itu, dan ini yang mereka dapatkan”

Uee secara mengejutkan melemparkan beberapa kertas ke atas meja. Dan aku sangat mengenali kertas itu. Luhan terbelalak kaget sama sepertiku. Kertas itu adalah kontrak aku dan myungsoo yang seharusnya tersimpan dengan rapih di ruang Klise. Dan Luhan bertanggung jawab untuk itu seharusnya. Aku menatap luhan. Dan menelan ludahku.

Manajer itu membaca kertas itu, dan ia beberapa kali menghela napas kecewanya.

“apakah ini sudah tersebar di media? Darimana kau mendapatkannya, Uee-shi?”, Luhan menginterogasi Uee. Uee hanya tersenyum.

“manajerku memberikannya padaku, dan aku terganggu dengan ini. seharusnya aku dan myungsoo masih harus diberitakan lebih banyak. Tapi akibat dari berita baru dengan wanita itu, berita tentang aku dan myungso tenggelam. Ini sangat tidak bagus untuk karir ku dan kairi myungsoo, benar begitu, ahjussi?”, uee melemparkan pertanyaan pada manajer Klise, dan ahjussi itu mengangguk.

“benar. Berita Uee-shi dengan Myungsoo adalah rekaan untuk mendongkrak popularitas keduanya. Tapi aku tidak tahu ini akan menjadi seperti ini di waktu yang sangat singkat”, ahjussi itu mengusap usap kepalanya. Uee tersenyum sebentar dan menepuk pundak ahjussi itu.

“sebaiknya kau tidak mengecewakan manajemen aku dan manajemen mu, ahjussi”, kemudian wanita itu pergi dengan gayanya yang angkuh. Aku merasa tegang sekali lagi. tapi ada perasaan lega di sana, ketika uee mengatakan hubungan ia dan myungsoo hanyalah hubungan bisnis mendongkrak popularitas. Perasaan lega itu seperti satu bagian taman yang berbunga di dalam otakku. Aku tidak tahu apa yang kupikirkan, tapi aku cukup merasa bahagia dengan kedatangan Uee tadi.

Pertemuan aku dan manajer Klise selesai dengan solusi yang sangat aneh.

Aku diminta mengakui hubunganku dengan Luhan di depan publik, dan setelah beberapa bulan, aku harus mendeklarasian hubungan aku dan Luhan yang telah berakhir.

Ini sangat aneh buatku, bagaimana bisa aku mengatakan bahwa aku memiliki sesuatu dengan luhan sementara aku tidak pernah mengakuinya. Oppa akan sangat marah padaku.

Tapi aku tidak banyak berkomentar di sana, karena apapun yang aku katakan, posisi ku tetap saja dipojokkan. Aku pulang ke rumah dengan langkah gontai. Belum sampai aku di depan rumah, beberapa kamera menyorotiku dan mengambil gambarku. Wartawan mengerubungiku seperti lalat. Kulihat rumahku juga penuh dengan orang. Pertanyaan mereka semua sama, membahas apa hubunganku dengan Klise. Aku hanya menunduk dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah. Meskipun aku merasakan cengkraman beberapa wartawan wanita yang sepertinya kesal padaku.

Aku menutup pintu dengan kencang ketika aku masuk ke dalam rumah. Eomma dan oppa mengerubungiku. Dan aku menceritakan kejadian yang sebenarnya dengan pelan. Dan seperti yang aku perkirakan, oppa marah padaku. Dan ia mengeluhkan tindakanku. Aku tidak mempunyai pilihan. Aku hanya diberi satu, dan itu adalah satu keputusan mutlak. Aku harus mengumumkan di depan media tentang hubungan fiktif ku dengan Luhan. Dan lagi aku harus menolak mati matian tentang kebenaran kontrak itu. aku harus berpura pura tidak tahu menahu soal kontrak itu.

Setelah aku menjelaskan semuanya dan menelan semua omelan keluargaku, aku lari ke kamar ku dan membongkar semua isi koperku. Aku benar benar tidak bergairah.

Tiba tiba ponselku bergetar. Ada satu telepon masuk. Kulihat layar nya dan terpampang nama ‘evi’ di sana. aku sedikit kaget. Setelah semua ini, untuk apa dia meneleponku? Apa ada satu lagi masalah yang akan datang padaku?

Aku sedikit kaget, tapi aku menerima telepon itu.

y-yoboseyo” ucapku terbata-bata

yuri-shi, bisakah kau ke taman bermain tidak jauh dari rumahmu? Aku menunggu disana”

“apa yang ingin kau katakan? Katakan saat ini juga. Di depan rumahku sedang banyak wartawan. Aku tidak bisa keluar”

bodyguard ku akan membantumu. Segeralah, aku akan menunggu di sini sampai kau datang”

Telepon terputus. Dan aku belum sempat menjawabnya. Aku kesal. Kesal dengan bagaimana myungsoo  masih memerintahku di saat seperti ini. tapi di sisi kecil hatiku, aku merasa senang karena myungso masih mengingatku. Dan perintahnya seperti obat bagiku. Tinggal bagaimana caranya aku turun dari kamarku dan pergi ke taman tanpa sepengetahuan wartawan wartawan di depan.

aku mengintip depan rumahnya dari lantai dua kamarnya, aku  bisa melihat beberapa bodyguard membentuk satu jalan dan barisan tepat setelah pintu keluar. Aku tahu inilah saatnya. Aku bergegas turun dari lantai dua dan tanpa mengindahkan teriakan oppa dan eomma aku membuka pintu dan masuk di dalam satu lingkaran yang dibuat para bodyguard itu. mereka bergerak dengan cepat menghindari wartawan. Tapi tepat seperti dugaanku, para wartawan itu mengikutiku. Tapi di depan sana, di taman bermain, aku bisa melihat mobil hitam milik myungsoo dan aku dipandu ke arah sana. salah satu bodyguard membukakan pintu dan mendorong aku masuk dengan cepat ke dalam mobil itu. aku jatuh berdebam di atas jok belakang, namun tubuhku dipeluk oleh satu tangan hangat. Dan itu adalah myungsoo.

Mobil melaju menjauh dari sana, meninggalkan beberapa bodyguard yang menahan para wartawan agar tidak berlari lebih jauh.

End of YURI POV

Yuri perlahan melepaskan tubuhnya dari myungsoo. Namun myungsoo tidak bisa melepaskan tangannya dari tubuh yuri.  myungsoo memeluk yuri dari belakang. Ia melingkarkan tangannya di leher yuri dan menyandarkan kepalanya di bahu yuri seakan tidak ingin yuri pergi kemana-mana.

“M-myungso-ah” sahut yuri terbata bata.

“jangan bergerak, tetaplah seperti ini”, ucap myungsoo pendek. Ia memejamkan matanya merasakan wangi tubuh yuri yang khas. Namun yuri tidak bisa menerima keadaan itu terlalu lama. Meskipun kaca hitam melapisi mobil itu, tapi supir dari myungsoo melihat semuanya. Dan yuri tidak nyaman dengan itu. ia melepaskan tangan myungsoo dengan paksa dan berputar, menghadapi wajahnya yang sedikit kecewa karena tindakan yuri.

“apa yang ingin kau katakan, katakan sekarang”, yuri mengatur napasnya, debaran jantungnya masih tidak terkendali karena tangan myungsoo masih ada di telepak tangannya. Myungsoo tidak menjawab pertanyaan yuri. ia malah mempererat genggaman tangannya pada yuri, dan meninggalkan yuri dengan kebingungan. Ia menarik tangannya dari myungsoo dengan kasar. Dan berteriak padanya.

“kau ini kenapa?!”, myungso tersenyum

ahjussi, tambah kecepatannya” myungsoo malah menyuruh supirnya menambah kecepatan mobil itu. yuri sampai terpental ke belakang akibat gas dadakan yang dibuat oleh myungsoo. Yuri merasakan perasaan curiga yang berlebihan pada myungsoo.

“kau tidak berencana bunuh diri denganku bukan?”, myungsoo tertawa. Ia mengenggam tangan yuri erat dan menatap ke arah jalan raya.

“bagaimana bisa aku membunuh seseorang yang sangat berharga”, yuri dengan jelas mendengar myungsoo bicara padanya.

Seseorang yang berharga? Apa maksudnya adalah aku?

Tapi yuri lebih memilih diam dan berusaha sekali lagi melepaskan genggaman tangannya dari myungsoo. Myungsoo menariknya kembali.

“kenapa kau begitu ingin melepaskan tanganku?”

“ini sakit, bodoh”

“jika kau tidak berusaha melepaskan genggaman ini, aku akan melonggarkannya sedikit”

“kenapa kau senang sekali mengerjaiku?”

“karena kau nappeun”, yuri tidak mengerti. Myungso mengatakan bahwa dirinya nappeun? Apa tidak salah? Yuri yakin bahwa myungsoo lebih nappeun dari dirinya.

Tiba tiba mobil berhenti di satu tempat seperti sebuah sekolah menengah atas. Yuri keluar dari mobil dan melihat sekolah itu. itu adalah tempatnya bersekolah beberapa tahun yang lalu. Ia tidak mengerti kenapa myungsoo membawanya ke sana di malam larut seperti ini. ini malah terkesan menyeramkan untuk yuri.

“apa kau ingin mengatakan sesuatu?” tanya myungsoo.

“bukankah kau yang ingin menjelaskan sesuatu padaku?” yuri membalas myungsoo, dan myungso tertawa kecil.

“ini sekolahku” sahut myungsoo. Dan itu membuat yuri keheranan. Jika itu adalah sekolah myungsoo, itu artinya mereka pernah ada di satu sekolah.

“ini sekolahku juga” sahut yuri sambil memandangi bangunan di depannya.

“aku tahu. Kau sunbae ku” jawab myungsoo, yuri terbelalak. Ia sangat terkenal kala itu, dan ia hampir tidak mengingat semua wajah teman temannya. Ia hanya membanggakan dirinya sendiri kala itu. tidak peduli siapapun. Ia bahkan tidak tahu mempunyai adik kelas setampan myungsoo, jika memang pengakuan myungsoo itu benar.

“kau mengenalku?” yuri bertanya.

“iya. Tapi kau tidak”, sahut myungsoo. Yuri memajukan bibirnya. “maaf” sahutnya singkat.

“tidak apa, lagipula kau sangat tenar saat itu, wajar jika kau tidak mengetahui keberadaan seorang kutu buku berkacamata seperti aku”, yuri hampir tertawa mendengar pengakuan myungsoo. Apalagi di bagian ‘kutu buku berkacamata’. Ia tidak tahu jika myungsoo adalah pribadi seperti itu di masa lalu.

“kenapa kau tertawa?”

“aku tidak percaya kau seorang nerd di masa lalu”

“kau pasti tidak akan percaya walaupun aku menunjukkan semua foto pribadiku saat itu”

“lalu apa yang membuatmu berubah.. err.. menjadi sedikit lebih baik dengan jas ini contohnya.. apa kau menjalani operasi plastik seperti yang mereka beritakan?”, myungsoo menyentil dahi yuri ringan, namun yuri langsung merintih kesakitan.

“aku tidak menjalani operasi apapun, kecuali usus buntu saat kecil. aku memang tampan, kau tahu? Tapi aku bukan tipe pria yang suka menonjolkan diri di depan semua temanku. Dan aku berubah karena satu hal. Satu wanita”, yuri mendapatkan perutnya geli mendengar cerita myungsoo.

“apa kau sedang membagi cerita masa kecilmu denganku?”

“anggaplah begitu”, yuri meledak dalam tawa. Kemudian setelah ia dapat mengendalikannya, ia bertanya pada myungsoo.

“wanita… ada apa dengan wanita itu? apa yang ia lakukan sehingga membuatmu menjadi arogan dan menyebalkan seperti ini?”, myungsoo tertawa kecil, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku dan menerawang ke bangunan sekolah ini. myungsoo menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.

“aku didekati oleh seorang wanita yang aku kagumi sejak lama. Ia mengajakku bicara dan satu waktu, di tengah siang saat sekolah sedang sepi. Ia menghampiriku dan mencium bibirku—“ myungsoo kembali tersenyum

aigoo.. itu adalah kisah romantis, wanita itu pasti sangat menyukai mu”

“kupikir juga begitu, tapi yang kutemukan adalah aku hanya dijadikan bahan taruhan oleh wanita itu. dan wanita itu meninggalkanku sambil mengatakan bahwa aku bukan tipenya”

nappeun ! wanita itu sangat jahat. Aku tidak bisa membayangkannya”, yuri melipat tangannya di depan dadanya. Myungsoo memperhatikannya dan mencubit pipi yuri.

“ya, memang kau sangat nappeun”, yuri menggelengkan kepalanya dan menjatuhkan cubitan myungsoo dari pipinya.

“bukan aku, tapi wanita itu yang nappeun

“tapi wanita itu adalah kau, sunbaenim

“tapi aku—- APA?” Yuri memekik, ia mundur beberapa langkah dari myungsoo. Ia menutup mulutnya yang menganga lebar dengan kedua tangannya. Kata kata myungsoo barusan membuatnya hampir tidak bisa bernapas. Myungsoo hanya tertawa.

“b-bagaimana aku… maksudku… aku menciummu? Ini… ini sangat tidak masuk akal….”

“sudah kukatakan, kau nappeun, bukan?”

“T-tapi aku tidak mengingatnya. Aku tidak merasa aku pernah mencium siapapun sebelumnya”, myungsoo berjalan mendapatkan yuri kembali di dekatnya.

“mungkin kau lupa karena kau sangat sombong saat itu”

“tapi ini kisseu myungsoo.. aku tidak akan melupakan kisseu apapun dalam hidupku. kenapa aku bisa tidak ingat?”, myungsoo menggoyangkan kepalanya tidak tahu. Lalu mata yuri terbelalak kembali. Ia seperti menemukan satu teka teki lagi yang menyangkut di kepalanya.

“lalu di pesawat, saat kau menanyakan kapan first kiss mu, dan aku menjawab saat SMA, itu… apakah maksudmu, saat aku menciummu itu adalah first kiss milikmu?”, tanpa ragu myungsoo tertawa dan mengangguk. Yuri kembali kaget.

“b-bagaimana bisa seperti ini, myungsoo-ah? Kau dan aku seharusnya tidak saling mengenal”

“aku juga berharap seperti itu, hingga akhirnya aku menemukanmu di kampus”

Yuri mengambil jarak menjauh dari myungsoo. Ia sedikit tidak mempercayainya karena ia tidak mengingat apapun tentang myungsoo. Bisa saja apa yang dikatakan myungsoo adalah kebohongan. Tapi yuri berpikir, jika itu adalah kebohongan, lalu untuk apa myungsoo berbohong padanya. Untuk apa ia mengatakan semua ini secara detail padanya.

Yuri meracuni otaknya sendiri dengan pikiran pikiran negatif. Ia mengambil langkah menjauh sambil menahan dadanya yang berdegup sangat kencang. Ia memutar tubuhnya dan membatalkan niatnya menatap myungsoo. Yuri berjalan menjauh dengan tergesa gesa sebelum myungsoo sempat membuka mulutnya lagi. ia sudah cukup bingung dengan kejadian beberapa hari terakhir. Dan dia tidak akan menambah beban pikirannya dengan apa yang baru saja myungsoo katakan padanya.

“yuri”, myungsoo memanggil nama yuri. yuri sudah berjalan menjauh. Myungsoo berjalan cepat dan meraih tangan yuri. ia dengan sigap memutar tubuh yuri sehingga tubuh yuri bertubrukan dan berhadapan dengannya tanpa jeda.

Mereka bertatapan selama beberapa detik. Menatap mata satu sama lain dalam diam. Genggaman tangan myungsoo pada tubuhnya terasa begitu nyata bagi yuri. dalam hatinya berontak untuk dipelaskan, namun satu sisi yang lebih kuat menerimanya dengan gembira. Yuri bisa merasakan detak jantung myungsoo di telinganya. Ia menengadah, melihat wajah myungsoo yang penuh dengan keseriusan.

“aku mencintaimu, sunbaenim. Aku mencintaimu, nae slave. Aku mencintaimu, noona. Aku benar benar mencintaimu, yuri—“ myungsoo menarik tubuh yuri ke dalam pelukannya. Yuri tenggelam dalam dada myungsoo yang tegap.

“aku berbohong soal luka jahitan di tubuhku. Luka itu bisa sembuh hanya dalam beberapa hari. Aku menjadikan itu alasan agar aku bisa bersama denganmu. setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik. Aku ingin terus bersama denganmu”

Tangan myungsoo menyurusuri rambut yuri. ia mengusap usap kepala yuri lembut. yuri menahan rasa sakit entah apa yang menusuk di dadanya.

“dan aku… aku cemburu ketika kau mengatakan kau menyukai Luhan. Aku sangat kecewa dengan sikapmu dan itu mengarahkanku pada kemarahan”

Yuri tertegun, ia bisa mendengar detak jantung myungsoo yang semakin berdetak cepat di telinganya. Yuri mengingat memori tentang bagaimana myungsoo selalu marah marah dengan sangat tidak jelas ketika mendengar nama luhan keluar dari mulutnya. Dan itu membuat semuanya masuk akal. Tapi sayang sekali, yuri merasakan semuanya tidak berguna. Pengakuan myungsoo bahwa ia mencintai dirinya, tidak berguna sama sekali. Yuri meyakini bahwa ia tidak memiliki perasaan yang sama dengan myungsoo. Dan lagi, jikalau ia memiliki hal yang sama. Apa yang akan mereka lakukan? lari dari media setiap hari? Menyembunyikan semua kebenaran setiap detik?. Itu tidak akan bisa membuat hidup yuri ataupun myungsoo tenang.

Lagipula yuri sudah terlanjur menyetujui bahwa ia akan mengumumkan hubungan fiktif nya dengan Luhan besok. Tidak ada kesempatan untuk myungsoo. Semua ini tidak akan berujung. Semuanya akan sia sia.

Yuri melepaskan tubuhnya kencang dari myungsoo. Ia bisa melihat ekspresi kekagetan yang diberikan myungsoo padanya.

“terima kasih kau mencintaiku, tapi maaf, aku tidak bisa membalasnya. Seharusnya kau tahu siapa dirimu, dan siapa aku.”

“apa semua ini karena Luhan?”, yuri tertegun. Ia tidak mengatakan bahwa semua ini karena luhan. Ia melakukan ini semata mata tidak ingin terlibat lebih jauh dengan seorang publik figur seperti mereka. tapi jika ia menjelaskan hal ini, myungsoo pasti akan kembali berkomentar dan pembicaraan ini menjadi tidak berujung.

“ya, ini karena Luhan. Aku mencintainya. Seharusnya kau tahu hubungan kami. Apa Luhan tidak pernah menceritakannya padamu?”

Yuri berbohong. Ia menggigit bibirnya.

“jadi yang mereka katakan tentang konferensi pers besok adalah benar? Kau akan mengumumkan hubunganmu dengan Luhan?”

“benar. Dan sebaiknya kau tidak menggangguku lagi. kuanggap kontrak kita telah selesai. Kau tidak terluka, dan aku tidak perlu bertanggung jawab. Myungsoo-ah, senang kenal denganmu, tapi maaf untuk semuanya. Kita tidak bisa bersikap seperti ini. kau tidak bisa mencintaiku.”

Yuri pergi segera dari sana setelah menyelesaikan kalimatnya. Ia tidak tahu kemana dan apa yang ia akan katakan lagi. ia sudah tidak bisa membendung linangan air mata yang ada di sudut matanya. Bagaimanapun ia tidak bisa melihat ekspresi sendu yang ditampilkan oleh wajah myungsoo.

Maafkan aku myungso-ah. Aku berbohong. Aku seharusnya memang membencimu, tapi aku telah jatuh di dalam semua perangkapmu. Kau ini makhluk apa myungsoo-ah? Kenapa kau dengan gampang nya membolak-balikkan hatiku? Kenapa kau dengan gampangnya datang ke dalam hidupku? Kenapa kau harus datang saat ini? kenapa?. Aku minta waktu diputar kembali, agar aku memastikan bahwa aku tidak pernah bertemu denganmu di masa lalu, dan kau tidak jatuh cinta padaku. Aku ingin memutar waktu saat aku menolak perjanjian denganmu sehingga aku tidak pernah jatuh lebih dalam dengan dirimu. Ya… kurasa aku mencintaimu, myungsoo-ah. Tapi aku tidak bisa mengatakannya. Ada satu hal yang lebih penting daripada cinta. Dan itu adalah Klise. Klise milikmu. Seharusnya kau tahu aku ada di dalam hubungan fiktif yang dipaksakan dengan Luhan. Seharusnya saat ini kau mengejarku. Kau tidak bisa diam dan berdiri menunduk menyedihkan di sana, myungsoo-ah, setidaknya katakan jangan pergi padaku. Katakan lagi kau mencintaiku, katakan lagi kau tidak ingin kehilanganku. Yakinkan diriku bahwa aku memang benar benar mencintaimu. Beri aku jalan. Beri aku cara. Bantu aku, myungsoo-ah… bantu aku… aku tersesat.

=======================================

=Keesokan harinya=

Semua media telah berkumpul di sebuah ballroom hotel yang sama dengan ballroom yang yuri datangi beberapa saat yang lalu saat mengikuti acara Dating with Star. Yuri berada di sebuah ruangan privat bersama dengan Luhan. Ia mengenakan gaun berwarna biru panjang dan rambut yang dirias simple. Rambutnya tergerai dengan indah, namun sedikit aksesoris seperti mahkota kecil tersemat di kepalanya. Yuri menggigit bibirnya beberapa kali, ia melihat ponselnya. Beberapa kali nara mengirimkan pesan padanya, menguatkan hatinya. Walaupun saat ini ia didampingi oleh jiyong dan sandara. Yuri masih memiliki sedikit kegugupan. Apalagi ia tidak melihat Myungsoo di antara mereka.

Bodoh. Kenapa aku masih memikirkan myungsoo.

Luhan menggenggam tangan yuri dan berusaha menenagnkannya. Yuri tersenyum, entah kenapa genggaman tangan luhan terasa berbeda. Yuri tiba tiba merindukan bagaimana myungsoo menggenggam tangannya. Ia merindukan bagaimana cara myungsoo melapangkan hatinya. Yuri kembali memikirkan myungsoo. Dadanya sesak dan napasnya tidak beraturan.

Jiyong memberi yuri minuman hangat, dan yuri langsung meraihnya, meminumnya dengan segera.

Yuri bisa melihat melalui TV di ruangan itu, siaran langsung dari ballroom, ia melihat banyak wartawan menunggu di sana. yuri tidak bisa membayangkan pertanyaan apa yang akan diterimanya dan reaksi apa yang akan ditunjukkan para fans Klise.

Belum apa apa saja, ia sudah meneriman pesan kekecewaan dari beberapa orang yang ia kenal. Sooyoung, Sun Kyu dan Jiyeon. Pesan dari Nicole lain lagi. ia mengancam yuri. seperti para fans fanatik Klise yang lain yang tidak ia kenal.

Ketika ia memeriksa twitter miliknya, isinya penuh dengan ancaman dan caci maki. Hanya beberapa yang benar benar mengucapkan selamat atas hubungan ia dan Luhan, namun tidak ada bahkan 1 persen dari total para pengguna twitter yang mengancamnya.

Yuri bisa melihat satu director mengarahkan luhan dan dirinya keluar dari ruangan itu karena acara akan segera di mulai. Seharusnya ada Myungsoo di sana, tapi mereka tidak bisa menunggu pria itu lebih lama lagi. wartawan sudah mendesak pihak penyelenggara agar segera memulai konferesi pers itu.

Yuri sangat tegang, tapi tangan luhan menggenggamnya, sesuai dengan skenario awal yang direncanakan pihak mereka.

Luhan dan yuri berjalan dan perlahan sampai di atas stage. Seluruh kamera menyorot mereka dan kilatan cahaya menghujani yuri. yuri menyipitkan matanya agar terlindungi dari kilatan cahaya itu.

Luhan dan yuri diarahkan duduk di depan sebuah meja panjang yang menghadap ke audience. Mereka duduk bersebelahan. Yuri melihat kilatan cahaya itu agak tidak se brutal sebelumnya ketika Luhan membagi senyumannya dan berbicara memperkenalkan dirinya di depan umum.

Luhan belum menyelesaikan kalimatnya, tapi tiba tiba lampu padam. Semua orang sontak kaget dan bertanya tanya tentang apa yang terjadi di sana. sebuah suara yang muncul dari speaker besar mengagetkan mereka.

“apa aku terlambat? Apa yang aku lewatkan?”, suara myungsoo bergema terdengar di setiap sudut ruangan besar itu. yuri mencari sumber suara, namun ia tidak menemukan myungsoo dimanapun dalam kegelapan.

“aku Kim Myung Soo, dan aku di sini ingin mengatakan sesuatu pada wanita dengan gaun biru di sana. aku tidak akan menyerah padamu”

Semua wartawan menggunakan kameranya sebagai pencahayaan dan mencari dimana sumber suara itu, namun beberapa wartawan memilih diam dan mengambil gambar yuri dan Luhan yang kebingungan.

“aku ingin bercerita sesuatu, tentang wanita angkuh di masa kecilku. Wanita yang dengan santainya menjadikan aku bahan candaan, wanita itu menjadikan aku sebagai mainannya, ia mengambil semuanya dan pergi begitu saja. Tapi wanita ini tidak sadar, ketika ia pergi, ia membawa serta hatiku.

Wanita ini sangat angkuh, bahkan ketika aku bercerita padanya tentang bagaimana aku dan dirinya bertemu di masa lalu, ia berkata tidak mengingat apapun.

Wanita ini sangat angkuh, ia bahkan tidak mengatakan terima kasih pada pria yang memberinya hadiah secara diam diam di masa lalu. Sebuah handuk kecil dengan gambar mickey mouse kesukaanya di tanggal 5 desember.

Wanita ini sangat angkuh, bahkan ketika ia berbicara dengan kasar padaku.

Wanta itu sangat angkuh sehingga aku harus membuat sebuah kontrak palsu untuk mengikatnya agar bersamaku.

Wanita ini sangat angkuh, bahkan ia tidak mengatakan perasaan yang sebenarnya ia rasakan padaku.

Wanita ini sangat angkuh, dia membuatku jatuh cinta padanya, namun ia memilih hidup dalam kebohongan bersama orang lain.

Wanita ini takut, wanita ini sebenarnya pengecut. Ia takut dirinya akan menjadi bulan-bulanan media. Ia takut aku sebagai seseorang yang mencintainya, mendapatkan perlakukan tidak manusiawi dari media dan semua orang. Wanita ini terlalu mengkhawatirkan hidup ku, hidup luhan, dan hidup klise. Tanpa sempat memperhatikan perasaannya sendiri.

Wanita ini penuh dengan kebohongan. Wanita ini seharusnya ada bersamaku saat ini, jika saja ia tidak pernah berbohong pada dirinya sendiri.

Tapi wanita itu duduk di sana, dengan gaun biru dan mahkota kecil, bersama seorang sahabat yang aku kenal sejak lama. Mereka duduk berdampingan layaknya seorang raja dan ratu. Tapi mereka tidak tahu, apa yang mereka lakukan itu hanya lah sebuah aturan drama.

Tidak pernah ada hubungan antara Luhan dan Yuri. aku tidak peduli bagaimana kalian semua menafsirkan ini, tapi kalian bisa menulis di halaman depan semua media bahwa Kim Myung Soo, menemukan seorang wanita angkuh yang telah mencuri semua hatinya dan Kim Myung Soo telah menemukan seorang Wanita yang akan dinikahinya.”

Lampu kembali dinyalakan, yuri sudah bersimbah air mata. ia menatap luhan dengan tatapan tidak tahu harus berbuat apa. sema wartawan sibuk mengambil gambar mereka. Luhan memutar kepalanya mencari dimana kemungkinan myungsoo berada.

Ruangan itu sibuk dengan gosip gosip dan pernyataan pernyataan panas. Yuri tidak sanggup lagi mendengarnya. Ia sudah muak dengan semua kamera yang dengan bebas mengabadikan dirinya. Ini sangat tidak manusiawi. Ia sedang sedih dan tidak ada satu orangpun yang peduli. Yuri berlari, turun dari panggung dan menerobos para wartawan itu, mencari jalan keluar. Namun sebuah tangan menahannya.

“lepaskan aku , Luhan-shi” sahut yuri menahan air mata dan suaranya yang mulai parau.

“Kim Myung Soo. Aku Kim Myung Soo”, yuri membalikkan badannya dan melihat myungsoo berdiri di depannya. Menatapnya dengan mata memerah. Yuri tidak bisa menahan rasa kesalnya pada myungsoo. Ia segera menginjak kaki myungsoo dengan high heel nya dan memukul mukul dada myungsoo dengan kencang. Semua wartawan teralihkan perhatianya pada dua orang di tengah-tengah ballroom itu.

Myungsoo tidak melawan, bahkan ketika yuri akhirnya menampar pipi kanannya. Myungsoo diam saja. Padahal tamparan yuri termasuk keras. Yuri sendiri bisa merasakan telapak tangannya kesakitan dan pipi myungsoo memerah.

“kenapa kau diam saja?” bentak yuri kesal

“kau mau aku melakukan apa? balas memukulmu? Pria macam apa aku memukul seorang wanita yang ia cintai?”

Yuri merasakan air matanya jatuh, ia kembali memukul dada myungsoo bertubi tubi, namun kali ini tidak sekeras beberapa saat yang lalu.

“kau membuatku ada di posisi yang sangat jahat”, isak yuri. ia segera menundukkan kepalanya dan menghentikan pukulannya. Myungsoo maju perlahan ke arah yuri. media makin gencar mengabadikan mereka. tapi myungsoo sudah tidak peduli. Ia memeluk yuri dan mendekapnya erat.

“sudah ku katakan, kau memang jahat, lebih jahat dari aku. Nae Nappeun Yeoja”, yuri meledak dalam tangisannya. Tapi ia bersyukur wajahnya tenggelam di dalam tubuh myungsoo. Ia kini tidak peduli apa yang dikatakan orang orang di dalam ruangan itu. ia telah menemukan satu kebenaran bagi dirinya. Ia tidak ingin berbohong lagi. yuri sanggup mengatakannya. Yuri merasa dirinya terangkat dengan ringan karena sebuah batu besar pecah di kepalanya. Ia terisak, namun bibirnya menyunggingkan senyum. Dengan suara yang sangat rendah, ia berbisik sesuatu, sehingga hanya myungsoo yang dapat mendengarnya.

saranghae

===========================================

Sure it is an ending. but seperti biasa, kalian bisa baca cerita tambahan di Epilog.

oh iya, aku menginformasikan bahwa setelah ini akan ada FF baru. berjudul JUST ME AND THE BOYS. penasaran gimana ceritanya dan siapa aja yang bakal di pairing in sama Yuri? siapkan mental. soalnya ini FF akan dibuat Chaptered. dengan cerita berbau bom, senjata tajam dan keahlian bela diri. pengen tahu gimana yuri menjadi satu jagoan?

langsung aja tunggu FF satu ini.

Just me and the boys

61 tanggapan untuk “KLISE [Part 4]

  1. Yeeaaayyy…
    Akhir’a cinta mereka bersemi, walaupun melewati rintangan yg lumayan.
    Salut sama sikap gentle Myungsoo, jarang2 ada artis kaya gini kan berani ngakuin smua’a..
    Tinggal baca epilog’a deh..

    Jia Jung

  2. nappeun unnie nappeun haha becanda.. ini ceritanya daebak abis, yg tadinya gatau mau ngapain di rumah jadi ngerasa cerah dikit gara2 ff ini wkwk keep writing un!

  3. 😐 ah, gk usah komen yah.. Pasti ane cm bs ngulang kt2 keren. Dan lgian komen2 smua udah diambil sm yg diatas.. Ane lgsg kabur ke epilog yah nyun.. :3 *dimutilasi nyunyun

  4. kak…
    keren…
    myungsoo sangat sangat………………. mengagumkan
    cintanya pada yuleon sangat terbukti

  5. Mwoo?? 😮
    Ternyata yg ngasih handuk mickey moise itu Myungsoo? Dan dulu ternyata Myungsoo itu hoobae Yuleon? Dan Yuri pernah mencium Myungsoo hanya untuk taruhan?
    Semua ini sungguh tdk terduga.
    Kisah mereka benar2 rumit. 😦

  6. Omegat,, supres dah bener,, ternyata eh ternyata.. gk nyngka sma skali, skenario.a apik
    Myungsoo akh meanly bgt sh… terhura aq jd.a

  7. ini udh end ?? aigoo mereka itu pasangan yg menggemas kan tau :’)
    myungsoo di ff ini tipe cowo yg romantis ciyeee
    aku suka sama tiap perlakuan nya ke yuri..
    aku pengen jadi yuriiiiiii :’)

  8. Kenapa yuri bisa melupakan hal sepenting itu? Ya ampun itu myungsoo gentle juga ya di tampar, di injek, dan dipukul tpi gak bales yuri balik..

  9. Ahhh, terharuuuu
    myungsoo kamu, aku sukaa kk
    ya ampun yuri, kamu bruntng d cintai myungsoo

    pasti perbuatan nicole yang nybrin kontrak. Uh ksel sma kamu tau kkk, abisnya jahat sih d critanya

    aku lngsung bca epilognya ka nyunn, fighting ya

  10. Suka sama Luhan juga disini dia seperti orang yang selalu berusaha buat ngelindingin myungsoo dan yuleon terlebih sama Klise.Myungsoo cemburunya udah g ketulungan sama yuleon. Wkkk suka suka

  11. Ah,kebongkar juga deh kontrak konyol antara Myungsoo dan Yuri,tp anehnya,kok fans2nya Klise bisa masuk ke ruangan Klise-nya?bukannya untuk masuk ke ruangan itu harus pake sidik jari?
    Dan yg bikin aku tambah bingung,klo dulu pas SMA Myungsoo itu hoobaenya Yuri,knp pas kuliah bisa seangkatan gitu?or akunya aja yg gamudeng dan belom ngerti?hahah,but overall,ff kakNyun emang the best dan intinya aku suka banget
    Izin baca next chapternya KakNyun:)

  12. sumpah ya kak, pas bagian endingnya tuh smooth banget aduh. lagi2 pipi aku panas wkwkwk. ga nyangka ternyata myungsoo sama yuri pernah ada masa lalu kaya gitu yaampun. sulit lah sulit

Tinggalkan Balasan ke Pangeran Sarda Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.