“Jika kau diberikan kehidupan kedua, mana yang akan kau pilih : dikhianati atau mengkhianati?”
Aku telah mati. Lucunya aku juga tahu aku akan mati lagi, segera.
Mungkin kau akan bilang ‘Oh, Charlotte, semua orang pasti akan mati. Tenang saja.’
Mendengar itu seribu kali tidak akan mengubah fakta bahwa aku sudah dibayang-bayangi oleh maut.
Ada punya banyak sekali skenario seru soal kematianku, pilih saja : dibakar oleh para pelayan yang sering kurundung, dipenggal oleh algojo pandir beraroma seperti kotoran sapi, disula pedang oleh kesatria bergaji rendah, atau sukarela meminum racun di hadapan seluruh rakyat Chaxedel.
Menariknya, meski aku diarak dan dieksekusi di depan alun-alun, tidak akan ada satu pun yang mau meneteskan air matanya untukku. Aku akan dibiarkan mati dalam ingar-bingar dan seruan kemenangan–seakan itulah yang semua orang nantikan.
Meski demikian, dalam spasi tak terdengar, sakit tak berkesudahan dan dendam yang mulai membara, aku berbisik pada diriku sendiri,
“Aku … masih ingin hidup…”
//
Lanjutkan membaca “Deception | New FF Project – Kwon Yuri”